“Karya ilmiah telah menginspirasi banyak ilmuwan untuk berkarya. Tanpanya, sains tidak mungkin berkembang dan bermanfaat seperti sekarang ini”.
Pernyataan itu disampaikan Sudarlin, MSi saat mengisi materi pada acara Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah di R305 PS Kimia UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta, Sabtu (9/11). Acara yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa PS Kimia UIN Suka bekerjasama dengan IKASUKA KIMIA ini bertema “ Science Rests on Its Published Record”.
Selama 5 jam, pemateri menyampaikan banyak hal yang terkait dengan karya tulis ilmiah, mulai dari motivasi, teknik, hingga posisi Indonesia dibandingkan negara lain dalam jumlah karya ilmiah. “Data di scimagojr.com menunjukkan Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Karenanya, kita mesti memaksimalkan potensi yang ada. Tohh, negara kita kaya dengan objek penelitian yang bisa diteliti”, jelas Sudarlin sambil menunjukkan beberapa data.
Sesi selanjutnya diisi Moh Rusdi SSi. Sebagai alumni, ia mengharapkan adik-adik peserta memaksimalkan potensinya sebagai mahasiswa.“Mahasiswa sains dituntut mampu menulis karya ilmiah. Kesulitan terkadang muncul pada kemampuan merangkai kata yang baik dan benar. Untuk yang demikian, solusinya adalah banyak membaca. Itu akan sangat membantu”, jelas Rusdi.
Ia juga menyampaikan bahwa eksistensi diri dapat diperoleh melalui karya tulis.“ Tulisan yang bagus akan dijadikan referensi oleh orang lain. Semakin banyak yang mengutip, tentu akan menjadikan penulisnya dikenal dan selalu eksis sebagai penulis atau peneliti”, jelasnya.
Selain menyajikan materi, keduanya juga melatih peserta cara menulis proposal penelitian yang baik dan benar. Proposal itu kemudian dibedah dan dikoreksi. Kesalahan umunya terjadi pada bagian latar belakang. “Latar belakang bisa dikatakan bagian terpenting dalam proposal penelitian. Jika disusun sesuai fakta, problem, solusi, dan argumentasi yang tepat, maka ia akan sangat berkualitas”, jelas Sudarlin saat mengoreksi beberapa proposal.
Acara yang diikuti mahasiswa PS Kimia ini berlangsung serius, tapi terkesan santai. Mahasiswa memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan sponsor, publikasi, dan aplikasi hasil penelitian. Menjawab pertanyaan tersebut, Moh Rusdi menjelaskan bahwa melibatkan pembimbing dalam suatu penelitian dapat membantu hal tersebut. “Karenanya kita harus cerdas memilih pembimbing agar dapat membantu persiapan, pelaksanaan, dan diseminasi penelitian”, jawab Rusdi.
Acara diakhiri dengan penyerahan doorprize untuk peserta yang beruntung menjawab quiz. Ketua HMPS Kimia UIN Suka, Faizah Umar sebagai penanggungjawab kegiatan mengharapakan kegiatan ini difollow-up dalam bentuk diskusi rutin agar peserta dapat latihan secara kontinu.“HMPS Kimia akan membentuk beberapa Research Club antara dosen, alumni, dan mahasiswa. Mudah-mudahan dengannya dapat terjadi diskusi ilmiah yang rutin”, harap Faizah. (*)
0 komentar:
Post a Comment